| |

KENALI 10 PENYEBAB PERCERAIAN

10+penyebab+perceraian
PENYEBAB PERCERAIAN – Angka perceraian pasangan suami istri semakin meningkat akhir-akhir ini. Batam sebagai kota transit pun tak luput dari meningkatnya kasus perceraian. Maraknya perceraian ini umumnya dipicu oleh kasus perselngkuhan dimana media sosial yang mulai banyak dikenal dan disalahgunakan pasutri menjadi jalur utama terjadinya perselingkuhan dan berakhir dengan perceraian.
Berdasarkan hukum yang berlaku, perceraian bukanlah hal yang dilarang dalam Islam namun merupakan hal yang sangat tidak diharapkan. Setiap terjadi perceraian ia menggetarkan arsy-Nya Allah SWT. Cara perceraian yang dialami dewasa ini oleh pasangan perwakinan menyebabkan gugatan perceraian baik oleh istri maupun suami akan menyebabkan hancurnya bangunan rumah tangga. Anak merupakan pihak yang kemudian harus menerima jadi korban perceraian perkawinan pasutri.
ANGKA PERCERAIAN DI BATAM

“Faktor pemicu perceraian adalah perselingkuhan yang kebanyakan dilakukan kalangan laki-laki,” kata Mukhlis, Humas Pengadilan Agama Batam, Rabu (30/1/2013).
Muhklis memaparkan dari data yang dimiliki instansinya, tercatat pada 2012 lalu terdapat 1737 perkara, perkara dicabut 165 perkara, perkara diputus 829 perkara, sisa 544 perkara dilanjutkan di 2013 ini. 

10 PENYEBAB PERCERAIAN
Ada banyak penyebab utama terjadinya kasus perceraian yang selama ini terjadi berdasarkan pengamatan para ahli. Namun setidaknya 10 penyebab ini wajib diwaspadai oleh para pasutri maupun pihak yang terkait. Sepuluh (10) penyebab perceraian antara lain
1. Masalah keuangan.
Sebenarnya masalah ini bukan masalah sebenarnya, ini lebih pada komunikasi antar suami dan istri.  Jadi, bagaimana cara pasangan menghadapi masalah inilah yang bisa menjadi jalan keluar. 
2. Masalah komunikasi.
Jika pasangan sudah memiliki masalah komunikasi sejak sebelum menikah, maka kemungkinan besar problem itu akan menjadi semakin buruk  setelah perkawinan.  Dalam situasi ini, yang penting masing-masing pihak memiliki niat  untuk membahas secara terbuka masalah dan kelemahan masing-masing. Tanpa komunikasi dua arah, perkawinan tak akan bertahan lama.   
3. Masalah keluarga.
Hubungan antar anggota keluarga, orang tua dan anak, saudara sekandung, saudara ipar  atau adanya anak tiri, bisa menjadi sumber masalah bagi hubungan suami istri. Sikap yang bijaksana adalah bagian penting dari keberanian dalam menghadapi berbagai masalah keluarga dan perkawinan. 
4. Masalah seks.
Seks merupakan bagian penting dalam perkawinan sekaligus juga bisa menjadi sumber banyak masalah dalam perkawinan. Setiap perkawinan membutuhkan proses penyempurnaan antara lain dengan aktivitas bercinta.  Kegagalan dalam kehidupan sek yang sehat, adanya jurang frekuensi hubungan seks atau seks yang tidak berkualitas, bisa menjurus pada hancurnya perkawinan.   
5. Kedekatan dengan teman.
Hubungan pertemanan yang terlalu dekat baik oleh suami maupun istri bisa juga menjadi sumber gangguan pada hubungan suami istri.  Teman yang sejati seharusnya mampu mengeratkan hubungan antar suami-istri.   
6. Masalah ketergantungan.
Narkoba, alcohol, judi, semua itu  adalah kebiasaan buruk yang membuat ketagihan dan ketergantungan dan sangat merusak perkawinan.  Meski tidak disertai dengan tindak kekerasan, perilaku ketergantungan akan membuat perkawinan menjadi hal yang mustahil.   Selain itu, ketergantungan juga bisa menjadi pangkal dari masalah keuangan dalam  rumah tangga.  
7. Kekerasan dalam rumah tangga.
Kekerasan atau penyiksaan dalam bentuk apapun tidak bisa diterima dalam perkawinan. Baik kekerasan fisik maupun kekerasan dalam kata-kata, keduanya sering menjadi penyebab hancurnya rumah tangga. 
8. Masalah kepribadian.
Ada banyak tipe –tipe kepribadian yang bisa menyebabkan ketidakcocokan antar pasangan.  Baik ketidakcocokan dalam hal seks, intelektualitas maupun emosi. Pasangan yang memiliki kebutuhan berlebihan untuk disenangkan atau direndahkan pasangannya bisa menghalangi terjalinnya komunikasi yang sehat. 
9. Masalah ekspektasi.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan perkawinan sering tergantung pada adanya harapan-harapan yang realistis dari masing-masing pihak terhadap pasangannya. Jika ada harapan-harapan romantisme yang terlalu muluk dan tidak realistis, maka hal ini bisa menjadi pangkal dari keretakan suami-istri.  Agar perkawinan dapat bertahan, memang dibutuhkan tingkat kedewasaan dari suami mapun istri.      
10. Masalah waktu.
Pekerjaan dan jadwal kegiatan di rumah seringkali tidak saling bersesuaian. Suami maupun istri, masing-masing memerlukan waktu kebersamaan maupun waktu untuk diri sendiri. Dan keterampilan untuk mengimbangi kedua hal tersebut sangatlah penting dalam menjaga keutuhan perkawinan.
Demikian 10 penyebab perceraian yang lazim terjadi yang patut diwaspadai oleh pasutri dan siapa saja yang akan berumah tangga. Semoga bermanfaat.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *